Musik dangdut, yang menghibur di ASEAN Para Games
Saturday, January 28, 2012Musik dangdut, yang menghibur di ASEAN Para Games
Agak telat menulis ini, baru teringat setelah menata koleksi foto ASEAN Para Games beberapa hari lalu.
Ceritanya, pada hari terakhir dari pertandingan ASEAN Para Games, Senin 19 Desember 2011, di Wisma Haji Donohudan, Boyolali.
Sekitar pukul sembilan malam lebih sedikit, sayup-sayup terdengar gema lagu dangdut "Alamat Palsu" yang dipopulerkan Ayu Ting Ting, saat saya berada di sebelah ruangan media center.
Awalnya, saya sangka sumber suara dari tape yang mungkin iseng diputar paralympian yang menginap di wisma tersebut. Sedetik kemudian, saya langsung ingat ada gelaran hiburan di Gedung Muzdalifah. Memang selalu ada hiburan setiap malam di gedung itu, sejak Senin minggu lalu.
Selekasnya saya ambil kamera dan memasang lampu kilatnya, karena yakin banyak yang ikut bergoyang. Saya pikir, paralympian yang bergoyang dangdut itu bisa jadi obyek foto yang menarik. Sebelumnya, saya sudah ke ruangan itu, perlu lampu kilat untuk membekukan gerakannya.
Sesampai di sana, sudah ada blogger perambah asrama, alias Dony Alfan Sutanto, yang asyik memotret. Syukurlah, saya tidak terlalu terlambat. Keasyikan itu masih berlangsung selama hampir satu jam kemudian.
[caption id="" align="alignnone" width="450" caption="Dony Alfan Sutanto, Blogger Perambah Asrama"][/caption]
Lucu juga, melihat mereka bergoyang bebas dengan caranya masing-masing, berusaha mengikuti irama dangdut. Lucu lagi melihat saling tarik dan dorong di antara mereka yang masih di bangku penonton, untuk ikut bergoyang di tengah.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Berusaha menarik temannya untuk ikut bergoyang di tengah"][/caption]
Lagu demi lagu berlalu, tidak hanya musik dangdut yang diperdengarkan. Pemainnya, dari Music Organ YPAC (Tuna Netra Semarang), menyelingi dengan lagu-lagu nostalgia untuk cooling down, agar tidak terlalu lelah bergoyang.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Bintang malam itu"][/caption]
Itulah bukti musik dangdut begitu universal. Orang-orang dari berbagai negara Asia Tenggara itu tidak tahu arti liriknya, tapi bisa turut bergoyang menikmati. Selepas acara, saya berbincang dengan dua orang Malaysia. Mereka katakan, sebaiknya dangdut digelar setiap malam, karena dangdut bisa menggoyang siapa saja, meski orang tidak tahu arti liriknya.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Semua bergoyang"][/caption]
Saya sudah terpikir sebelumnya, pada malam terakhir itu akan ada dangdutan, atau hiburan lain yang lebih meriah. Setelah delapan hari mereka berkompetisi, pasti mereka perlu melepas ketegangan. Maka sekitar pukul 19.30 saya pantau gedung itu, tapi sayangnya pengunjung sangat sepi, lalu saya tinggalkan. Saat itu, yang pentas adalah Dance Tayub Monogiren (Sanggar Tari Dharma Diri Budaya Wonogiri).
Hiburan pada malam-malam sebelumnya didominasi kesenian tradisional, dan grup band yang membawakan lagu-lagu lawas. Acara tersebut bertajuk "Art & Culture Performance, United & Rising". Dimulai sejak pukul 19.30 WIB, sampai sekitar 21.30 WIB. Hiburan hanya ditiadakan pada tanggal 15 Desember, karena bersamaan dengan pembukaan Para Games di Stadion Manahan.
Ruang Muzdalifah, yang berukuran seluas lapangan basket, itu menyediakan sekitar 300 buah kursi. Namun sayang, agaknya peminat dari paralympian yang menyaksikan tidak besar. Misalnya pada Sabtu malam (17/12/2011), kursi yang terisi hanya setengah dari jumlahnya. Kecuali pada hari terakhir itu tentu saja, yang terisi lebih dari setengahnya.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="TARI GUMREGAH: Sejumlah Paralympian ASEAN Para Games menyaksikan penampilan Tari Gumregah (dari Studia Mancar Surakarta), di Ruang Muzdalifah, Wisma Haji Donohudan, Boyolali, Sabtu (17/12)."][/caption]
Eh, malam itu juga adalah malam yang tertukar. Entah siapa yang memulai, di antara mereka sudah banyak yang saling bertukar kaus, dan langsung dikenakan.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Orang Thailand atau orang Indonesia Timur?"][/caption]
Jadwal Pertunjukan Art & Culture Performance, United & Rising
Senin, 12 Desember 2011
Dance Ronggeng Manis (Pring Sarenteb, SKA)
Music Cing Cing Mong (DD Percussion, SKA)
Dance Topeng Bekasi (Jabar)
Selasa, 13 Desember 2011
Dance Semarak Candra Kirana (Sanggar SCK)
Music Band (YPAC SKA)
Rabu, 14 Desember 2011
Inilah Aku (Kelompok SDLB-SMLB Bintang Karya Karanganyar)
Music Solo Organ (Andro Keyboard SKA)
Jumat, 16 Desember 2011
Dance Ambabar batik (Sanggar Suryo Sumirat SKA)
Music Organ Dinpora/ Kelurahan Campursari Han’s & Friends (Dinpora Jateng)
Sabtu, 17 Desember 2011
Tari Gumregah (Studia Mancar Surakarta)
Music Ekspresi Band “ Koes Plus, Mania” Dinpora Jateng
Minggu, 18 Desember 2011
Music Gambang Semaran dan dance Geyol Denok (Sekar Domas Semarang)
Music Ekspresi Band “ Koes Plus, Mania” Dinpora Jateng
Senin, 19 Desember 2011
Dance Tayub Monogiren (Sanggar Tari Dharma Diri Budaya Wonogiri)
Music Organ YPAC (Tuna Netra Semarang)
9. Tuesday, December 20, 2011
0 comments