­
Labuhan Batu

Kaidah Emas

Thursday, October 27, 2016
Pada bulan Ramadan 2016M/ 1437H, aku beruntung bisa pulang kampung ke Rantau Selatan, Labuhan Batu. Seumur hidup, aku selalu merasa bersyukur, terberkati dengan segala yang kualami. Untuk mengingat tujuan akhir hidup yang fana ini, aku berziarah ke makam almarhum Bapak. Tidak banyak yang kulakukan selama duduk diam memandang pusara almarhum. Ya hanya duduk diam memandang, dan mengingat. Karena hanya itu saja tuntunan yang...

Read More...

Labuhan Batu

Kehilangan Manusia

Tuesday, April 12, 2016
Emak di latar belakang, Labuhan Batu, 2015. Masih ingatkah engkau pada kehilangan manusia yang pertama kali, yang membuatmu terduduk tepekur karena yang hilang tersebut tidak mungkin tergantikan? (Aku mengasumsikan pembaca blog ini adalah manusia dewasa yang sudah pernah kehilangan sesuatu). Beberapa hari ini, entah kenapa akalku membawa saat kehilangan pertama itu lagi. Kehilangan manusia adalah kehilangan sesuatu yang tidak bisa tergantikan. Tuhan menciptakan...

Read More...

Labuhan Batu

Busur yang Dirindukan

Sunday, September 20, 2015
Bilik pemandian jenazah almarhum Kebingungan pertamaku sehingga harus minta pendapat busurku adalah ketika harus memilih jurusan (?) IPA atau IPS, ketika hendak naik kelas tiga SMA di Lhokseumawe. Sebelumnya tentu aku mengalami kebingungan-kebingungan lainnya namun hanya hal-hal kecil, tidak berpengaruh besar terhadap masa depan. Seperti ketika memilih warna dan motif baju, dan memilih sepatu, memilih makan ini atau itu, yang kumaksud dengan hal-hal...

Read More...

Labuhan Batu

Tukang Bakso dari Jawa

Sunday, April 19, 2015
Bersama Mas Toijan di rumah, Labuhan Batu, 2015. Dalam ingatanku selama tinggal di Lhokseumawe, Aceh, tidak pernah menemukan penjual bakso orang Aceh. Adanya keturunan Tionghoa atau Cina, atau dari Jawa. Di kota kecil itu, bakso yang paling terkenal mungkin warung bakso Rahayu, di Jalan Iskandar Muda, dekat dengan Markas Komandan Distrik Militer (Kodim) Lhokseumawe. Enak? Biasa saja bagiku. Nah, bakso yang enak di...

Read More...

Labuhan Batu

Daerah Racun

Monday, March 16, 2015
Alat permainan tembak-tembakan anak-anak di Labuhan Batu. Pelurunya berupa gumpalan kertas yang dipadatkan. Aku pun dulu sempat memainkannya, lupa entah apa nama persisnya. Lebih besar klik di album. "Kita berhenti minum dulu yok, ada warkop tadi sebelah kiri jalan", kataku yang menyetir sepeda motor. "Ah, jangan di sini pula lah Bang. Kalo mau beli yang botolan aja," kata adik sepupuku di belakang. "Ha,...

Read More...

Labuhan Batu

Warisan Rekaman

Wednesday, March 04, 2015
Pelepasan Almarhum. Foto: Heru Lesmana Syafei Warisan Rekaman, masing-masing merupakan kata benda. Mungkin terdengar janggal, dan aneh dibaca. Lebih lazim misalnya jika kata benda diikuti kata sifat seperti warisan terindah, atau kata kerja disusul kata benda seperti membuat warisan. Aku tak punya gagasan lebih baik untuk menggambarkan cerita ini dalam dua kata sederhana sebagai judul. Aku mulai melihat-lihat barang-barang pribadi peninggalan almarhum satu...

Read More...

Labuhan Batu

Harga Menu Restorasi KA Medan

Tuesday, February 24, 2015
Sebelum berangkat dengan Sri Bilah Utama di Stasiun Rantau Prapat Dalam rangka membuat blog ini sedikit lebih bermanfaat isinya, agar (sudah agar ditambah) supaya (lagi) tidak hanya berisi materi yang selfish bin egois, aku mau membagikan informasi daftar menu dan harga makanan dan minuman yang dijual di dalam Kereta Api Sri Bilah Utama yang melayani rute pergi pulang Medan - Rantau Prapat. Apa...

Read More...

Bandung

Petir di Siang Bolong

Sunday, February 22, 2015
Pelipur di perjalanan. “Ada acara keluarga rupanya Bang? Sampe dari Tangerang, sama dari Bandung janjian malam2 di Kualanamu, terus ke Sigambal nih?” “Kau tahu istilah seperti petir di siang bolong?” “Ha? Maksudnya Bang?” “Kayak gitulah yang sedang kami rasakan sekarang.” “Ha?” “Ayahanda kami baru wafat tadi siang” “Ooo ...” Menuju Rantau Prapat ...

Read More...

Labuhan Batu

Kekeliruan di Kereta Api

Monday, September 19, 2011
Kekeliruan di Kereta ApiSaya temukan tulisan ini pada sarung sandaran kursi di dalam Kereta Api Sri Bilah, kelas bisnis, tujuan Medan dari Rantau Prapat, Sabtu malam, 17 September 2011.KERETAPI, kekeliruan bahasa yang tidak layak dimaklumi.[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="KERETAPI"][/caption] ...

Read More...

Labuhan Batu

Tentang Petasan: Ancaman hukum dan bulan Ramadan

Tuesday, September 13, 2011
Tentang PetasanAncaman hukum dan bulan RamadanSaya, dan keluarga terganggu dengan suara petasan, mercon, meriam bambu, dan sejenisnya. Kembali mengganggu pada malam pertama bulan Ramadan 1432 Hijriah, alias 31 Juli 2011.Suara petasan itu seolah menyambut kedatangan saya di kampung orang tua, di Labuhan Batu, yang baru tiba sore harinya. Pada awalnya, saya maklumi. Tapi, rupanya terus terdengar selama bulan Ramadan di sana. Tidak bisa...

Read More...