Madu Komunitas Lebah
Saturday, June 20, 2015Aku dan Fakih Zakaria. Foto: Khairil Sangbima, di Sarang Komunitas Lebah, 2015 |
Aku pun tertarik. Kegiatan tersebut bernama Bahagiakan Mereka dengan Qurbanmu (mereka singkat BMQ) di Kampung Kanoman, Cibeber, Cianjur, Jawa Barat. Mereka menyalurkan 118 ekor kambing dan 2 ekor sapi.
Ketertarikanku adalah karena kemandirian mereka yang terdiri dari manusia-manusia biasa yang berkomunitas secara longgar, kemudian bisa mengumpulkan donasi dari berbagai sumber, dan pilihan lokasinya.
Aku tanyakan beliau, apakah masih butuh relawan, kalau bisa dokumentasi saja. Aku pilih jenis pekerjaan itu karena yang paling mungkin aku lakukan untuk yang tidak mengikuti perencanaan sejak awal. Syukurlah, cocok.
Aku kebagian tugas utama memotret setiap hewan yang disembelih beserta nama orang yang berkurban, bersama dua fotografer lainnya. Semua foto kusetor beberapa minggu setelah pulang. Semoga tidak ada yang terlewat.
Sepulang dari kegiatan BMQ tersebut, aku ditawarkan oleh pendiri komunitas tersebut, Teh Fifi, untuk bergabung dengan grup WhatsApp mereka. Namanya grup Beezers, berasal dari bahasa Inggris Bee yang berarti Lebah dengan tambahan akhiran zers. Beezers ini juga jadi nama yang disablon hampir pada setiap kaus kegiatan mereka. Senang saja rasanya aku yang baru sejak 2013 masuk Jakarta, bisa dapat banyak kawan baik baru dengan mudah. Madu.
Bagiku, inilah Madu Komunitas Lebah. Mereka didirikan oleh beberapa orang biasa, bersifat longgar, tidak mencari untung untuk dirinya sendiri, dan bertanggung jawab terhadap amanat. Komunitas Lebah punya banyak program sosial yang melibatkan donasi dari luar dan mereka selalu bertanggung jawab dengan amanah dari donatur dengan memberikan laporan pertanggungjawaban yang rapi.
Beezers, 2015 |
0 comments