Pedoman Verifikasi Digital

Tuesday, July 01, 2014

Sampul. Ceritanya, posting ini adalah terjemahan bebas dari siaran pers-nya
Pada era ponsel cerdas dan jejaringan sosial di internet, sangat penting bagi jurnalis (pewarta) dan petugas pertolongan memiliki keterampilan dan pengetahuan untuk secara cepat memverifikasi informasi mana yang dapat dipercaya, dan memverifikasi informasi setelah bencana.

Bencana, menurut definisi, adalah suatu kekacauan yang bergerak serba cepat. Rumor dan laporan palsu berlimpah di internet, terutama pada jam-jam awal terjadinya. Keselamatan manusia sangat bergantung dalam hitungan waktu dari informasi berdasarkan fakta yang benar, sehingga mereka dapat mengambil tindakan, dan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan ke lokasi yang paling membutuhkan.

Pada saat-saat kritis, jejaringan sosial di internet sering kelebihan beban dengan pemutakhiran status (update) yang bersifat situasional, panggilan untuk bantuan, laporan perkembangan baru, dan informasi penyelamatan. Beberapa pemutakhiran itu benar dan penting, sejumlah besar palsu, terutama ketika bencana alam, kerusuhan dan konflik terjadi.

Pada masa jeda krisis, sumber terpercaya seperti kantor berita dan organisasi bantuan harus menyaring dan memverifikasi status terbaru dan melaporkan kembali kepada masyarakat dengan informasi yang akurat berdasar fakta yang telah diperiksa.

Pertanyaan besarnya adalah: Bagaimana kita mempraktekkan hal itu?
Ditulis oleh wartawan terkemuka dari BBC, Storyful, ABC, Digital First Media dan ahli verifikasi lain, Pedoman Verifikasi Digital adalah sumber daya baru terobosan bagi wartawan dan lembaga donor, menawarkan pedoman langkah-demi-langkah tentang bagaimana menangani konten digital di internet yang bersumber dari pengguna (user-generated content) selama keadaan darurat.

Buku panduan ini memberikan saran yang bisa ditindaklanjuti untuk memfasilitasi kesiapsiagaan menghadapi situasi bencana di newsroom (bilik berita), dan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara terbaik untuk memastikan dan menggunakan informasi, foto dan video yang disebarluaskan oleh masyarakat.

Pedoman ini akan tersedia secara bebas untuk siapa saja yang tertarik mengasah keterampilan verifikasinya. Sedangkan versi online direncanakan untuk dirilis pada hari Selasa 28 Januari 2014, versi cetak akan dapat dipesan segera setelahnya.


Pedoman Verifikasi Digital adalah sebuah inisiatif oleh European Journalism Centre (EJC) di Belanda, dan dibiayai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, serta Afrika Media Initiative (AMI). Proyek ini didukung oleh berbagai mitra internasional, termasuk Badan Pengungsi PBB (UNHCR), Aliansi Peradaban PBB (UNAOC), dan United Nations Development Programme (UNDP).

Twitter hashtag: # emjo

Pendapat pribadi:

Panduan itu penting, terutama jika belajar dari pengalaman pada masa situasi status Awas Gunung Merapi pada Oktober 2010. Bagaimana menilai sesuatu informasi di media sosial internet itu adalah fakta yang benar, opini, mitos, atau takhyul. Apakah orang yang memberi informasi itu iseng, panik, atau keliru baik yang sengaja maupun tidak sengaja (karena salah cerna, atau ketidaktahuan tertentu). 

Kemudian, bagaimana mengolah informasi yang berlimpah itu, jika pun sudah terverifikasi benar, menjadi sebuah laporan yang terkemas baik.

Seharusnya, semua jurnalis (pewarta) atau petugas penolong mendapat pelatihan sebelumnya. 

Keahlian tradisional dasar jurnalistik untuk memverifikasi informasi, pada Pedoman Verifikasi Digital itu akan mendapat alat bantu sehingga lebih modern, yaitu teknologi digital

You Might Also Like

0 comments