#MerekaBelumKembali Seri Tweet mengenang seorang aktivis yang dihilangkan

Wednesday, March 28, 2012

#MerekaBelumKembali Seri Tweet mengenang seorang aktivis yang dihilangkan pada tahun 1998


Akun twitter @ariebodong memulai seri tweet itu pada 21:43 WIB, 12 Maret 2012 via m.tweete.net dengan tagar #MerekaBelumKembali. Dia buat 89 poin seri tweet. Seri Tweet berakhir pada 23.46 WIB hari yang sama.

Berkisah tentang kakaknya, Bimo Petrus (Petrus Bima Anugrah), yang belum kembali sampai materi ini ditayangkan. Bimo Petrus dihilangkan pada tahun 1998. Keluarga Arie bersama Ikatan Keluarga Orang Hilang, terus menuntut kepastian keberadaan Bimo Petrus.

Membaca seri tweet Arie tentang kakaknya itu seperti menonton film. Terasa sangat intim sekaligus tetap netral. Bahkan ada tambahan selera humor yang pas, cukup untuk membuat saya tersenyum. Seolah ditulis oleh orang lain yang tidak punya hubungan saudara. Menunjukkan kematangannya dalam menulis, menyadari tulisannya akan dibaca oleh orang lain. Meski kesalahan ketik di sana sini.

Bandingkan dengan kisah Bimo Petrus yang pernah disiarkan sindikasi Pantau dalam judul "Mencari Bima", oleh Mulyani Hasan, di sini.



Sayang, ada beberapa tweet yang jumlahnya karakternya berlebih, sehingga harus diklik lewat link mtw.tl/. Saya copas semua karakter, tanpa suntingan, termasuk yang di mtw.tl/. Saya tambahkan "angka dan simbol tutup kurung" pada awal tiap seri untuk kemudahan indeksikal.

Semua materi saya pakai dengan ijin temanku minum kopi itu. Sebelum tenggelam terlalu dalam di timeline. Silakan:

1) ok. aku akan mencoba untuk pertama kali sharing tentang Bimo Petrus yang kukenal lewat jejaring social media. #MerekaBelumKembali!

2) Bimo Petrus adalah kakak keduaku. Kami empat bersaudara. Mbak Enggar, Mas Bimo Petrus a.k.a Bimpet (aku biasa memanggilnya mas Bima), Mas Dhanang, dan aku. #MerekaBelumKembali!

3) Bimo adalah seorang yang keras hati. Dari kecil sampai besar aku mengenalnya sebagai kakak yang tegas dan keras kepala, namun sayang pada keluarganya. #MerekaBelumKembali!

4) Pun begitu, Bimo disukai banyak orang. Entah keluarga, tetangga, atau teman sepermainannya. #MerekaBelumKembali!

5) Karena Bimo orang yang lucu, kreatif, dan pandai menghibur. Ia supel dan gak banyak basabasi. #MerekaBelumKembali!

6) Dia aktif di kegiatan gereja, kampung, dan sekolah. Dia pandai menggambar dan bermain gitar. Modal standar gaul jaman itu:) #MerekaBelumKembali!

7) Setidaknya itulah yang aku kenal dari kepribadian dan keseharian Bimo hingga aku SMA. #MerekaBelumKembali!

8) karena saat SMA, aku masuk asrama dan Bimo Petrus kuliah di surabaya. #MerekaBelumKembali!

9) Bimo kuliah di unair setelah setahun terminal *gak lulus sipenmaru*. Bapak Ibu sungguh bahagia. #MerekaBelumKembali!

10) karena Bimo adalah anak pertama yang masuk bangku kuliah. *mbak Enggar tidak kuliah, tapi langsung kerja* #MerekaBelumKembali!

11) di saat kuliah itulah kepribadian Bimo yang kukenal selama ini berubah! Ia lebih keras dan pemurung. #MerekaBelumKembali!

12) Ia murung karena memikirkan nasib negeri ini. Dan selalu berbicara hal2 yang aku sendiri tak tahu. #MerekaBelumKembali!

13) tentang syahrir, tan malaka, soekarno, pramoedya, dan nasib kaum tertindas. hadowh makanan apalagi ini?? #MerekaBelumKembali!

14) saat ia pulang ke malang. kami adik2nya disuruh membaca fotokopian madilog, pidato soekarno, dan buku2 lain yang kami tak paham #MerekaBelumKembali!

15) ia memaksa. "woconen!! seminggu lagi aku datang kita diskusi." begitu kata2 ajaibnya setiapkali menyodori buku2 itu. #MerekaBelumKembali!

16) kepet!... siapa tan malaka, aku juga gak tau. tapi mau takmau aku baca meski sedikit sekali yang paham #MerekaBelumKembali!

17) dan benar. saat dia membawa buku2 baru, ia mengajak kami sekeluarga diskusi tentang apa2 saja yang menyangkut negeri ini. #MerekaBelumKembali!

18) mungkin hal ini lumrah di tahun 2012 ini. namun tidak di tahun 1993-1994 saat soeharto berkuasa! #MerekaBelumKembali!

19) ia menceramahi kami dengan mimpi2nya tentang kehidupan yang lebih baik. nasib buruh yang baik, pendidikan gratis, berkurangnya kemiskinan... #MerekaBelumKembali!

20) aku pribadi hanya mengiyakan. sesekali mencoba berpikir tentang kata2 Bimo Petrus. #MerekaBelumKembali!

21) dan saat kata2 Bimo Petrus aku ungkapkan di sekolah, waktu pelajaran PMP, aku dikeluarkan dari kelas! *sial* #MerekaBelumKembali!

22) "kamu dapat dari mana kata2 itu. kalo kamu gak mau diajari ya sudah keluar sana." begitu kata guru PMPku. *damn kata2 Bimo ngeri* #MerekaBelumKembali!

23) dari situ aku berpikir bahwa kata2 dan diskusi dengan Bimo Petrus bukanlah hal yang biasa2 saja. #MerekaBelumKembali!

24) dari situlah aku mulai membuka diri dengan diskusi dan belajar buku fotokopian oleh2 Bimo Petrus dari surabaya. #MerekaBelumKembali!

25) hingga suatu malam kami berdiskusi satu keluarga. Bapak ibu, mbak enggar, bimo petrus, dhanang, dan aku. biasanya kami diskusi setelah doa malam. #MerekaBelumKembali!

26) Bapak bilang. "Bim, apa yang kamu lakukan ini berbahaya. Baik bagi dirimu juga bagi adik2mu." #MerekaBelumKembali!

27) "Kamu siap dengan empat B (Buru, Bui, Buang, Bunuh)?" Bapak bertanya dengan nada pelan namun terasa sangat berat. #MerekaBelumKembali!

28) Ibu menangis. Aku, Dhanang, Mbak Enggar cuma diam. #MerekaBelumKembali!

29) dan Bimo menjawab. "Aku menyiapkan diriku untuk itu pak!. Aku dan kawankawanku tahu resiko yang kami hadapi. Namun jika bukan kami siapa lagi?" #MerekaBelumKembali!

30) mamamia... jawaban apalagi ini? pikirku. Emang siapa teman2nya? The A Team? melawan Soeharto dan tentaranya? #MerekaBelumKembali!

31) dan begitulah Bimo Petrus. Ia tetap teguh pada pendiriannya. Seingatku diskusi itu lebih larut dari biasanya. Karena Bimo dan Bapak Ibu bertengkar mulai dari politik hingga perjalanan Yesus dari Nazareth. #MerekaBelumKembali!

32) Dan akhirnya Bapak Ibu menyerah. Mereka hanya mengingatkan baik2 kau Bim, tuntaskan kuliahmu. Agar kau bisa bantu orang2 yang kau anggap dikucilkan dengan ijazah dan pekerjaanmu. #MerekaBelumKembali!

33) "Pak bu, jika aku bisa membantu mereka sekarang, kenapa aku harus menundanya?" lagi2 Bimo menjawab #MerekaBelumKembali!

34) hweladalah... Bimo memang keras hati. tapi ya sudahlah itu pilihan hidup dia. aku dan saudara2 lain hanya bisa menenangkan ibu bapak. #MerekaBelumKembali!

35) setelah itu beberapa kali Bimo pulang membawa teman2nya. seingatku sardiyoko, herman hendrawan, waluyo djati pernah ia ajak menginap di rumah. kawan2 The A Teamnya :) #MerekaBelumKembali!

36) dan kami sekeluarga hanya bisa mendukung langkah dan pilihan hidup Bimo Petrus. karena bagi kami pilihan hidup tak bisa dipaksakan. begitu yang aku ingat dari wejangan Bapak dan Ibu. #MerekaBelumKembali!

37) Bimo beraktivitas seperti biasanya. (mungkin berpolitik, aksi, nempel selebaran dan poster) dan kami tak tahu. sama sekali tak tahu. yang kami tahu adalah kami telah bicara tebuka atas kejujuran pilihan hidup Bimo Petrus. #MerekaBelumKembali!

38) ... suatu saat aku pernah disuruh bapak ke surabaya mengantar surat untuk Bimo Petrus. katanya dia dikeroyok preman saat aksi di gedung DPRD. #MerekaBelumKembali!

39) aku dan dhanang pergi ke surabaya naik kereta. lalu menuju kontrakan Bimo Petrus di daerah kedungdoro kalo gak salah. #MerekaBelumKembali!

40) namun Bimo ternyata sudah berangkat ke jakarta. yang aku temui hanyalah kawan2 The A Teamnya yang rapat di siang yang panas! #MerekaBelumKembali!

41) owh ini toh The A Teamnya Bimo Petrus yang mau melawan soeharto. ckckck... mereka pemuda pemudi yang dekil dan bermuka serius. seingatku gak ada yang modis blas... #MerekaBelumKembali!

42) mereka bercanda di rumah kontrakan. yang jauh dari kesan mewah. mas jati ada di ruang depan. mas herman tidur di ranjang besi bersama tumpukan baju. #MerekaBelumKembali!

43) ada juga yang gondrong. beberapa bahkan. pokoknya aneh2 deh. gak modis blas... #MerekaBelumKembali!

44) tapi mereka inilah para pemberani itu. muda, cerdas, dan setara! itu yang aku suka dari mereka. #MerekaBelumKembali!

45) karena kami tidak ketemu Bimo, maka di siang hari kami memutuskan untuk pulang ke malang. dan menyerahan secarik kertas dari Bapak ke kawan Bimo. #MerekaBelumKembali!

46) kalo gak salah tulisannya cuma "teruskan perjuanganmu Bim. Tuhan bersamamu"... weleh bapak merestui langkah Bimo? yowislah #MerekaBelumKembali!

47) ya! di keluarga kami. jika ada salah satu yang "jatuh" tidak akan pernah kami salahkan. namun sebisa mungkin kami mendorong dia untuk bangkit! #MerekaBelumKembali!

48) dan di saat itu kami pikir Bimo nge-drop karena terpukul roti kalung para preman. oleh karenanya Bapak memberi semangat! #MerekaBelumKembali!

49) lalu... begitulah hari2 kami lalui dengan surat menyurat tanpa ada ketemu Bimo hingga pasca serangan kudatuli 1996. #MerekaBelumKembali!

50) Bimo pulang karena mungkin sudah lama tak pulang. dan kami juga ingin tahu bagaimana kabarnya. #MerekaBelumKembali!

51) sore hari Bimo menelpon rumah. ia mengatakan sudah berada kira2 300 meter dari rumah. di depan YPAC. tolong dijemput. #MerekaBelumKembali!

52) arek gak jelas... tinggal 300 meter aja apa susahnya jalan kaki? minta dijemput segala? #MerekaBelumKembali!

53) Bimo dijemput dhanang naik motor. dari depan YPAC ke rumah. namun yang aneh. Bimo turun di gang kecil, sedangkan dhanang lewat gang besar. Dhanang hanya membawa tas Bimo. #MerekaBelumKembali!

54) sesampai di rumah semua memeluk Bim0 -itupun ia masuk dari pintu belakang- bukan dari pintu depan. #MerekaBelumKembali!

55) setelah mandi, makan lodeh dan mendhol kesukaannya. Bimo lalu bercerita tentang peristiwa dan tugas dia saat kudatuli 1996 #MerekaBelumKembali!

56) Bimo bercerita bahwa Jakarta kacau... bis2 dibakar... kantor PDI diserang. banyak orang yang terjebak dan kemungkinan besar mati! #MerekaBelumKembali!

57) ia bertugas untuk melaporkan siaran pandangan mata dari telepon umum dekat kantor PDI. modalnya cuma recehan yang ditaruh di semua kantong. #MerekaBelumKembali!

58) ia harus melaporkan detail kejadian ke kawan2nya di rumah kontrakan. setiap 5 menit sekali harus telepon. dari awal penyerangan hingga malam larut. #MerekaBelumKembali!

59) lagilagi kami sekeluarga tidak tahu apa maksudnya dia harus laporan tiap 5 menit ke kawan2nya. #MerekaBelumKembali!

60) yang kami tahu... Bimo geram dengan peristiwa itu. ia sedih, lelah, dan mungkin juga ketakutan. apalagi sejak PRD dituduh mendalangi semua itu. #MerekaBelumKembali!

61) Bimo tak lama berada di rumah. Ia harus kembali ke Jakarta. Bapak ibu sudah tidak melarangnya. Ia hanya diberi rosario, uang saku, dan disuruh berhati-hati... #MerekaBelumKembali!

62) taklama setelah kepergian Bimo Petrus ke Jakarta... rumah kami didatangi oleh intel. Dia berpawakan tinggi besar, gondrong keriting melayu, ditemani seorang polisi lokal berseragam. #MerekaBelumKembali!

63) ia menanyakan seluruh keagiatan Bimo Petrus. what the hell? kami tak tahu... sungguh kami tak tahu. Intel itu juga menginterograsi saudara kami yang berada di desa kelahiran Bapak. #MerekaBelumKembali!

64) ya. kami semua kebingungan. kami tak tahu persis aktivitas Bimo Petrus. posisinya berada dimanapun kami tak tahu. apalagi pakdhe dan budhe di desa... #MerekaBelumKembali!

65) suatukali Bimo Petrus sempat ketangkep dan dipenjara di polda metro jaya. dia ditangkap bersama dua kawan timor leste karena membawa selebaran dan newsletter. dan kesalahan terbesarnya adalah naik taxi! #MerekaBelumKembali!

66) bayangkan... naik taxi adalah kesalahan terbesar waktu itu. ya karena jika kau naik taxi maka semua barang di bagasi adalah milikmu. harusnya Bimo naik bis kota. sehingga saat diperiksa tas atau barang itu dapat ditendang sehingga tak ketahuan. #MerekaBelumKembali!

67) ckckck... standar organisasi The A Team ini benar-benar gila. Namun apa daya itu yang harus dilakukan saat itu demi visi dan misi organisasi. #MerekaBelumKembali!

68) entah karena polisi kurang detail atau pinter2nya organisasi The A Team menutupi identitas Bimo. Bimo dilepaskan dari Polda Metro Jaya. Tentu kami sangat senang. #MerekaBelumKembali!

69) namun sebelum Bimo pulang lagi... peristiwa itu terjadi. #MerekaBelumKembali!

70) akhir maret 1998. saat kondisi krisis ekonomi semakin menggila. Jakarta heboh dengan penculikan aktivis. Herman dan Jati diculik. Andi Arief diculik. Nezar, Mugi, Aan, dan banyak lagi... #MerekaBelumKembali!

71) Herman dan Jati yang kawan Bimo yang pernah datang ke rumah diculik. Bapak Ibu ketakutan. Namun Bapak mencoba menenangkan diri. #MerekaBelumKembali!

72) hingga suatu pagi di awal bulan april kawan Bimo bernama Mega datang ke rumah. Ia menanyakan keberadaan Bimo apakah sudah pulang ke rumah. #MerekaBelumKembali!

73) ia seorang cina yang halus tutur katanya. dengan santun ia bertanya apakah Bimo sudah pulang? karena menurut dia, paskah tahun itu Bimo berjanji pulang. *paskah sekitar bulan april* #MerekaBelumKembali!

74) Ibu bapak tanpa curiga menjawab... "tidak. Bimo belum pulang." dan Megapun berubah raut mukanya... #MerekaBelumKembali!

75) "pak, bu... jika Bimo belum pulang. ada kemungkinan dia juga diculik." kata Mega dengan sangatsangat halus... #MerekaBelumKembali!

76) siapa yang bisa menyampaikan pesan itu tanpa berubah air mukanya??? juga bagi yang menerima kabar itu? #MerekaBelumKembali!

77) hormatku untuk Mega Christina... sang penyampai pesan. mungkin jika bukan dia yang menyampaikan... Bapak Ibu akan langsung stroke atau bahkan mati mendengar anaknya diculik penguasa. #MerekaBelumKembali!

78) lalu dari situlah perjalanan hidup kami tak lagi bersama Bimo Petrus secara fisik... #MerekaBelumKembali!

79) Bapak Ibu bolak balik ke Jakarta dari April 1998 hingga kini... untuk mencari tahu dimana Bimo berada. #MerekaBelumKembali!

80) aku tidak menangis saat mendengar kabar Bimo diculik. sama sekali tidak. karena aku tahu itu adalah pilihan hidupnya yang harus dihargai! #MerekaBelumKembali!

81) namun... suatu sore saat aku membaca koran. aku melihat ibuku menangis di kantor komnas HAM saat menanyakan dimana Bimo berada. #MerekaBelumKembali!

82) aku menangis... ya aku mulai menangis. Bimo hilang demi citacitanya negeri ini sejahtera tanpa penindasan... dan seorang ibu yang kehilangan anaknya demi orang lain yang bukan dirinya atau keluarganya! #MerekaBelumKembali!

83) Bimo dihilangkan demi orangorang yang tidak ia kenal. Buruh, tani, kaum miskin kota, anakanak yang tidak sekolah, ibuibu yang kesulitan membeli beras... #MerekaBelumKembali!

84) kenalkah dia? dia tidak perlu mengenal mereka... karena mereka ada dalam darah Bimo Petrus. #MerekaBelumKembali!

85) dan kini... di saat semua kawan2 The A Teamnya meraih hidup sendiri2 kusampaikan hormatku pada kalian. siapapun dan jadi apapun! #MerekaBelumKembali!

86) karena kalian berani memberikan diri kalian untuk orang lain. bahkan yang tidak kalian kenal. atau setidaknya pernah... #MerekaBelumKembali!

87) untuk Bimo, Herman, Thukul, dan Suyat... juga Gilang. kusampaikan hormatku sedalamdalamnya. karena kalian takpernah berubah. berani, muda, dan teguh! bahagialah kalian dimanapun berada. #MerekaBelumKembali!

89) sekian cerita saya tentang Petrus Bima Anugrah. Korban penculikan 1998. terimakasih untuk semua kawan yang telah mengikuti dan meretwit. #MerekaBelumKembali!

You Might Also Like

1 comments