Warisan Rekaman

Wednesday, March 04, 2015

Pelepasan Almarhum. Foto: Heru Lesmana Syafei
Pelepasan Almarhum. Foto: Heru Lesmana Syafei


Warisan Rekaman, masing-masing merupakan kata benda. Mungkin terdengar janggal, dan aneh dibaca. Lebih lazim misalnya jika kata benda diikuti kata sifat seperti warisan terindah, atau kata kerja disusul kata benda seperti membuat warisan. Aku tak punya gagasan lebih baik untuk menggambarkan cerita ini dalam dua kata sederhana sebagai judul.

Aku mulai melihat-lihat barang-barang pribadi peninggalan almarhum satu pekan setelah jasadnya dimakamkan. Melihat foto-fotonya. Mengingat semua jasa yang pernah almarhum berikan kepadaku, mengingat semua hal bodoh yang pernah kulakukan padanya.

Cuma kebanggaan mengingat apa yang pernah dilakukan almarhum padaku. Kebanyakan berupa penyesalan mengingat apa yang pernah kulakukan terhadap almarhum. Aku ambil hikmahnya, untuk sekeras mungkin berusaha tidak mengecewakan semua orang yang kusayangi, lagi. 

Beberapa pakaian almarhum kuambil untuk kupakai sendiri, karena ukurannya lebih kurang masih pas buatku meski ada yang perlu dibawa ke tukang jahit untuk dipaskan. Beberapa yang masih sangat layak pakai kami bagikan ke saudara-saudara yang bermukim dekat dengan rumah keluarga.

Yang aku maksud sebagai Warisan Rekaman adalah semua jejak almarhum dalam bentuk rekaman. Warisan Rekaman berarti termasuk foto-foto, tulisan tangan, tulisan ketikan, rekaman suara, dan rekaman video. Videografer pada pernikahanku juga merekam penampilan almarhum ketika bicara pada acara akad nikahku. 

Sejauh ini aku memeriksa peninggalan almarhum, aku tidak menemukan sesuatu jejak almarhum yang memalukan buatku. Dengan kesadaran penuh bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Termasuk di handphonenya aku jelajahi. Tidak ada rekaman percakapan yang memalukan, foto-foto, atau rekaman lain yang membahayakan.

Aku sampai pada folder recordings di handphonenya. Ada tiga file rekaman suara, durasi per file tidak sampai lima menit. Satu file rekaman pada 4 Oktober 2014, atau 10 Dzulhijjah 1435 atau Idul Adha tahun lalu, dan dua file lain pada hari besoknya. Pada tanggal itu, almarhum sedang berada di Aceh. 

Kusimak semua rekaman itu. Ada suara berat seorang lelaki dewasa bertakbir di dua file, dan pada file lainnya orang yang sama melantunkan ayat-ayat suci Al Quran. Seketika tenggorokanku terasa kering.

You Might Also Like

2 comments

  1. Eh foto ku banyak banget, berarti aku ninggalin warisan rekaman yg banyak yaaa #dikeplak hehehe

    ReplyDelete