Kenalan di Jalan

Thursday, May 28, 2015

Kenalanku di Perkebunan Teh Nirmala, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, 2015
Aku bukannya sering sekali melakukan perjalanan sendiri ke luar kota. Paling-paling satu tahun sekali. Engkau, pembaca blog ini, aku yakin lebih sering, lebih jauh, dan lebih lama melakukan perjalanan di banding aku.

Dari sekian jenis pengalaman, bagian yang termasuk menyenangkan adalah dapat kenalan di jalan. Orang baik adalah sifat minimal yang jadi harapanku. Sifat dan latar belakang lainnya (seiman, sedaerah, pilihan politik yang sama, kaya, cerdas, punya keahlian tertentu, dan kesamaan-kesamaan lainnya dengan kita) hanyalah pelengkap saja. Betul?

Bagiku, semua manusia punya keunikan dan cerita yang menarik untuk disimak. Setiap manusia punya kisah yang bisa jadi pelajaran yang berharga buat orang lain.

 "Ah, hidupku membosankan. Tak ada menariknya", katamu. Hei, coba ceritakan dulu kisahmu padaku. Akan kuungkapkan, dari cerita hidupmu yang menurutmu tak menarik itu, bagian yang sebenarnya menarik buat orang lain.

Kenalan di jalan, di tengah dunia yang didominasi oleh media internasional dan nasional yang lebih sering menyampaikan kisah-kisah yang membuat kita paranoid, kerap curiga kepada orang lain, adalah suatu pengalaman ngeri-ngeri sedap.

Bagaimana jika dia ternyata seorang penipu? Bagaimana jika ternyata dia musang berbulu domba? Bagaimana jika ternyata di minuman dan atau makanan yang dia tawarkan ada racunnya? Bagaimana jika ternyata dia sudah mengincar kita sejak di terminal, halte, stasiun, bandara, pelabuhan, warung?

Belum lagi jika kemudian memutuskan menyewa kamar bersama untuk berhemat? Jangan-jangan dia cuma pura-pura tidur, lalu di tengah malam mengambil barang-barang berharga kita?

Sulit untuk membantah semua kecurigaan itu sampai kita berpisah dengan kenalan di jalan tersebut dalam kondisi sehat wal afiat tanpa kekurangan sesuatu apa pun.

Percayalah, semua kesamaan latar belakang yang kenalan di jalan ini sampaikan dengan kita, tidak menjamin apapun. Biasa toh, dengan kenalan baru kita mencoba saling mencari satu dua persamaan.

Yang bisa kita lakukan hanyalah bersikap waspada dan siaga. Tetaplah bersikap ramah. Jangan sampai kenalan baru ini merasa dicurigai karena sikap kita yang penuh selidik dan menjaga diri dan aset secara terlalu berlebihan. Yeah, ukurannya memang sangat relatif.

Aku cuma bisa bersyukur, sampai sekarang belum pernah mendapat kenalan di jalan yang jahat. Semoga juga aku selalu bisa memanusiakan semua kenalan di jalan.

You Might Also Like

0 comments