Saya pilih lereng Gunung Merapi dan Merbabu, alias di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, untuk menikmati malam pergantian tahun 2011 ke 2012.
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, malam pergantian tahun di Jogja, kota domisili saya, terlalu crowded, macet. Kemacetan Jogja sudah mulai terasa sejak satu minggu sebelum pergantian tahun. Volume kendaraan membengkak.
Saya tidak bisa menikmati suasana demikian. Bahkan, jika saya hanya berdiam di kamar kos saja, keriuhan itu memuakkan. Saya lebih suka di pegunungan yang sejuk, dan tidak terlalu riuh.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Api unggun malam tahun baru 2012"]
[/caption]
Berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, malam pergantian tahun di Jogja, kota domisili saya, terlalu crowded, macet. Kemacetan Jogja sudah mulai terasa sejak satu minggu sebelum pergantian tahun. Volume kendaraan membengkak.
Saya tidak bisa menikmati suasana demikian. Bahkan, jika saya hanya berdiam di kamar kos saja, keriuhan itu memuakkan. Saya lebih suka di pegunungan yang sejuk, dan tidak terlalu riuh.
[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Api unggun malam tahun baru 2012"]
[/caption]
[/caption]
Ustad Wijayanto bersama keluarga (Foto Istimewa)[/caption]