Musim hujan di Puncak Merapi 2011

Saturday, November 19, 2011

Musim hujan di Puncak Merapi 2011

Saya bukan orang yang menyukai seremonial peringatan. Bukan peringatan satu tahun erupsi Gunung Merapi alasan saya untuk mencapai puncaknya pada 26 Oktober 2011 lalu. Kesamaan tanggal itu hanya kebetulan.

Hasilnya, dasar kawah Merapi tidak tampak saat saya mencapai puncak pada pukul 10.00 WIB. Kabut menyesaki kawah sampai ke bibirnya. Setidaknya selama 45 menit saya di puncak, kabut tersebut tidak berkurang. Pemandangan yang bisa kami lihat hanya ke arah sisi kami mendaki, yakni Utara.



Saya tidak tahu persis, apakah memang selalu berkabut saat musim hujan di puncak Merapi, atau bisa terjadi sewaktu-waktu sepanjang tahun, tanpa kenal musim.

Kawan-kawan rombongan radio komunitas dari Magelang lebih beruntung. Mereka bisa melihat dasar, dan bibir kawah di sisi seberang. Mereka mencapai puncak sekitar jam 05.35 WIB, lalu turun sekitar pukul 06.30 WIB. Kabut belum muncul selama mereka di atas.

Mereka cerita itu saat jumpa dengan saya, yang baru saja bangun dari istirahat tidur di dalam gua, di Pos 2 pada pukul 07.30 WIB. Cerita yang membuat saya agak menyesal memutuskan istirahat di situ, saat mencapainya, pada pukul 02.00.

Rombongan radio komunitas dari Magelang

Jika ada kesempatan di musim hujan ini, saya ingin mendaki Merapi lagi pada musim hujan ini. Saya cuma ingin tahu bedanya dibanding pada musim kemarau. Karena, sebelumnya saya sudah mencapai puncak Merapi pada 24 Juli 2011. Saat itu saya bisa melihat kawah Merapi dengan jelas.

Kembali ke soal tanggal, saya cuma tidak ingin ketinggalan informasi. Awalnya ingin mengikuti lima orang kawan wartawan yang mencapai puncak pada 25 Oktober 2011. Saya tidak siap secara fisik dan mental pada saat mereka berangkat. Jadilah saya menyusul sehari setelahnya.

Dari cerita lima wartawan tersebut, rupanya mereka juga tidak bisa melihat dasar kawah karena kabut. Lebih buruk lagi, mereka diterpa hujan selama beberapa jam awal mendaki.

Saya masih kangen buat foto ceria di puncak Merapi seperti di bawah ini, hehe



 

You Might Also Like

16 comments

  1. wuik keren mas Heru... fotonya ciamik semua!

    ReplyDelete
  2. Ciamik apaan Kak, dokumentasi standar sajalah.
    Trims yah.

    ReplyDelete
  3. wah keren bero, ternyata ente suka naik gunung juga ya

    ReplyDelete
  4. Terima kasih gan. Yaaa, saya suka menikmati pemandangannya, sekalian olah raga untuk fisik saya yang terbilang lemah ini.

    ReplyDelete
  5. wah pasti seru nih pak.. bisa kepuncak merapi....... :D pengen nih

    ReplyDelete
  6. wah blogger tapi suka mendaki gunung juga nih mas... photo pertama bener2 manteb mas.. kabuuut sampe gak keliatan apa2 yaaa

    ReplyDelete
  7. seru, seru banget.
    kalau mau naik ke merapi ajak-ajak saya yak, hehe

    ReplyDelete
  8. lha, kok pakai 'tapi' sih?
    ho oh, kabutnya parah

    ReplyDelete
  9. wuih di photo pertama itu udah kayak panggung dangdut kebanyakan dry ice gitu :D

    seru juga tuh ke Merapi, udah tenang ya gunungnya?

    ReplyDelete
  10. wah saya pernah ke puncak sana :)
    tapi sepertinya letusan tahun kemarin cukup merubah kondisi di atas sana.
    iya kah?

    ReplyDelete
  11. pie carane munggah gunung tapi ora kesel :))

    ReplyDelete
  12. Panggung dangdut kebanyakan dry ice? ngahaha...
    tenang tapi menghanyutkan paman, hehe...

    ReplyDelete
  13. ada ga bos foto kawah merapi lengkap panca erupsi? penasaran lihat

    ReplyDelete