Belajar Ular di Nuansa Ular Sioux

Tuesday, December 16, 2014

Meja pendaftaran Nuansa Ular Sioux Indonesia, di Radio DFM, Buncit Indah
Meja pendaftaran Nuansa Ular Sioux Indonesia, di Radio DFM, Buncit Indah, Jakarta Selatan, Sabtu 22 November 2014
Namaku mengisi kolom pertama daftar hadir di acara Nuansa Ular yang diadakan oleh Yayasan Sioux Ular Indonesia di belakang kantor Radio DFM, Buncit Indah, Jakarta Selatan, Sabtu 22 November 2014.

Aku cuma berusaha tepat waktu, karena menurut poster pengumuman acaranya mulai jam 09.00. Ternyata aku terlalu cepat dua jam.

Aku niatkan untuk belajar ular di Nuansa Ular Sioux itu sejak melihat tweets mereka yang memakai tagar #Ultah11Sioux. Acara itu memang bagian dari acara ulang tahunnya. Sementara besoknya ada acara seminar mengenai Ular yang bisa diikuti umum dengan pembicara fotografer (yang menerbitkan buku "Panduan Visual dan Identifikasi Lapangan 107 Ular Indonesia") Riza Marlon dan peneliti (Herpetolog LIPI) Irvan Sidik.

Nuansa Ular adalah program dari Sioux untuk memberi pengenalan mengenai Ular Indonesia kepada masyarakat umum. Nuansa Ular pernah beberapa kali diadakan di kota-kota lain di Jawa dan Sumatera.

Nah, aku adalah bagian dari masyarakat umum yang ingin mengenal Ular Indonesia itu. Bukannya aku tidak takut ular, seperti sebagian orang yang kukenal termasuk orang terdekatku, tapi bukannya juga aku sangat berani. Bagiku, jika sudah mengenal ular, setidaknya aku tahu bagaimana cara menghadapinya jika berjumpa langsung.
Ular yang ditangkap oleh anak-anak pada saat banjir di dekat Stasiun Tanah Abang, 18 Januari 2014
Ular yang ditangkap oleh warga pada saat banjir di dekat Stasiun Tanah Abang, 18 Januari 2014
Aku pikir pengetahuan tentang Ular Indonesia itu penting buat semua orang, terutama yang punya rasa takut menghadapinya. Pada musim hujan dan yang sampai menyebabkan banjir terjadi peningkatan peristiwa perjumpaan ular.

Beberapa hari sebelum pelatihan, aku berkunjung ke rumah Bang Abdul Kodir di Komunitas Ciliwung Condet, dan ada tiga perempuan dari suatu sekolah dasar di daerah Pejaten yang meminta tolong agar ada orang yang bisa memindahkan ular yang mengunjungi sekolah mereka. Bang Kodir kemudian menyarankan menghubungi Sioux.

Lembaga itu punya unit khusus (divisi) Sioux Snake Rescue (SSR) yang bertugas membantu mengamankan masyarakat dari gangguan ular dan mengamankan ular dari gangguan manusia agar tidak dibunuh. Ular yang diamankan oleh SIOUX akan dipindahkan ke habitat lain yang cukup aman dari konflik manusia. Sioux tidak akan menjual ular yang ditangani oleh SSR.

Peralatan Sioux Snake Rescue
Peralatan Sioux Snake Rescue
Pengalaman paling berharga dari Nuansa Ular tentu saja ketika memegang ularnya. Awalnya, sebelum acara dimulai, aku mencoba memegang ular kecil. Kemudian pada akhir sesi hari pertama aku mencoba menangkap ular, sukses ternyata tidak terlalu payah.
Ular kecil yang bersahabat, buat yang baru mau belajar memegang ular.
@anurainim dan ular kecil yang bersahabat, buat yang baru mau belajar memegang ular.
Aku lupa nama ular yang kupegang, yang kecil dan yang kutangkap. Sejujurnya, sedikit sekali materi yang kuingat dari sekian pembicara. Mungkin karena banyak istilah asing, sehingga payah teringatnya. Setidaknya, yang paling kuingat dari menghadapi ular adalah jangan panik, dan cara menangkapnya. [lewat twitter, @anurainim menambahkan ular itu nama jenisnya Monopohon, kemudian @siouxindonesia menerangkan lebih presisi namanya Candoia Carinatus]

Ohya, untuk diketahui, tidak semua anggota Sioux bisa menjadi tim Sioux Snake Rescue. Meski kebanyakan mereka sudah bisa memegang ular, tetap harus rajin latihan snake handling, biar banyak jam terbangnya, untuk bisa menjadi anggota tim rescue tersebut. Well, untuk soal keahlian, toh dalam berbagai bidang memang harus begitu, harus sering latihan.

Materi yang pertama-tama kami pelajari adalah Biologi/ Anatomi Ular oleh Mbak Owien Winnie (Instruktur dan Direktur Pelaksana Harian Sioux).

Materi kedua adalah Identifikasi Ular oleh Dr (cdt) H Nandi Rasmidi S.Pd. M.Si. (Pemerhati/ Pecinta Ular Indonesia dan Instruktur Sioux).

Materi ketiga adalah Penanganan Gigitan oleh Dr. dr. Tri Maharani MSI SPEm (Spesialis Gigitan Ular).

Kemudian materi keempat yang terakhir Snake Handling oleh Herna Hadi Prasetyo (Instruktur Sioux dan Host program televisi Jejak Petualang Survival).

Aku sempat memotret kegiatan Nuansa Ular itu dan membagikannya di Flickr, klik aja albumnya Yayasan Ular Indonesia, Jakarta, 2014.

You Might Also Like

5 comments