Emas pertama, untuk Tuhan dan keluarga

Friday, December 23, 2011

Saya selalu tertarik menyimak pengalaman pertama. Itu salah satu sebab "pengalaman pertama" saya buatkan kategori sendiri dalam blog personal ini.

Dalam gelaran ASEAN Para Games ke 6 ini, saya penasaran, apa kira-kira yang akan dilakukan paralympian (atlet para games) itu lakukan dengan emas pertama yang mereka raih. Saya yakin, kemenangan pertama di ajang internasional bagi mereka yang pertama kali mengikutinya, pasti meninggalkan kesan yang mendalam.

[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Paralympian Indonesia, Musa Karubaba (kanan) menjabat erat tangan paralympian Thailand, Somyot Sitichai, usai finish pertandingan 4 X 100 meter gaya bebas estafet putra, dalam ASEAN Para Games ke 6, di Stadion Tirtomoyo Manahan Surakarta, Minggu (18/12/2011). Tim Indonesia meraih emas dalam nomor tersebut, sementara Thailand meraih perak, dan perunggu diraih Vietnam."][/caption]

Kisah yang menarik saya dapat dari dua paralympian renang, Musa Karubaba dan Rahmadi Masrani, yang baru kali ini mengikuti ajang Para Games berskala internasional. Mereka saya temui secara terpisah pada hari Minggu (18/12/2011).

Sampai hari Minggu itu, Musa meraih 2 emas, yakni dari nomor 50 meter gaya kupu-kupu S10, dan 4 X 100 meter estafet gaya bebas. Sementara Rahmadi Masrani meraih 1 emas dari 4 X 100 meter estafet gaya bebas.

Musa (kelahiran 17 Oktober 2011) mengatakan, sudah merencanakan emas pertama tersebut untuk Tuhannya. "Yang pertama ini untuk Tuhan, nanti saya kasihkan Gereja," ujar pemuda asal Papua, itu mantap.

Musa mengatakan, sudah diniatkan sejak awal emas tersebut tidak akan dimakannya sendiri, tapi diutamakan untuk kegiatan keagamaan di daerahnya.

Adapun Rahmadi, (kelahiran 14 Maret 1984) mengatakan, emas pertama yang diterimanya itu akan dipersembahkan untuk ke dua orang tuanya. "Pasti untuk orang tua, itu sudah biasa," kata pemuda asal Kalimantan Selatan, itu mantap.

Rahmadi mengatakan, peruntukan emas pertama di tingkat ASEAN tersebut sama dengan yang diperoleh dalam kompetisi tingkat daerah dan nasional, yang dia ikuti sebelumnya.

Demikian sekelumit kisah sederhana, dari pengalaman pertama prestasi paralympian Indonesia di tingkat ASEAN. Bagaimana dengan Anda? Biasanya, pengalaman paling jamak yang saya dengar dari teman-teman adalah soal gaji pertama, yang diberikan kepada orang tua.

Setelah pertandingan terakhir, hari Senin (19/12/2011), Indonesia  berhasil menjadi juara umum cabang renang dengan perolehan 35 emas, 22 perak, dan 18 perunggu.

You Might Also Like

2 comments

  1. wuih keren, emang pengalaman pertama itu begitu berkesan mas. Selanjutnya sih terserah anda. *eh

    Tapi para games ini bener-bener seru ya. Temen-temen bengawan pada terus ngasih berita para games. Jadi gak walau gak dateng masih bisa baca tulisan-tulisan di blog temen-temen bengawan..

    ReplyDelete
  2. @sibair
    Yang terlibat tidak hanya teman-teman Bengawan lhooo, ada juga dari Jogloabang, dan Komunitas Blogger Jogja.

    ReplyDelete