Kebiasaan buruk di perlintasan kereta api

Wednesday, May 23, 2012

Kebiasaan buruk di perlintasan kereta api

Sering aku lihat di perlintasan kereta api, ketika palang pintu kereta api turun (atau menutup), para pengendara sepeda motor antre menunggu di sepanjang palang itu, meski di jalan dua arah. Lagi-lagi aku lihat itu, tadi siang di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Rabu 23 Mei 2012.

[caption id="" align="alignnone" width="500" caption="Kebiasaan buruk di perlintasan kereta api 1"][/caption]

Akibatnya mudah ditebak. Saat palang pintu kereta api membuka, sepeda motor yang berada di sebelah kanan, dari dua arah, berhadap-hadapan dengan kendaraan yang berada di sebelah kiri dari arah di depannya.

Konyol, tapi sering terjadi. Aku lihat tiga kali palang menutup berturut-turut, perilaku pengendara motor yang mengantre sama saja. Aku tidak terlalu lama mengagumi kekonyolan itu. Kurang dari satu jam.

Apakah mereka bodoh? Kupikir tidak. Pengendara sepeda motor mana pun, aku yakin tahu. Bahwa sistem hukum transportasi darat, di Indonesia, mewajibkan kendaraan melintas di jalan sisi kiri. Bagian kanan untuk untuk mendahului. Meski tidak punya Surat Ijin Mengemudi (SIM), atau punya SIM tapi yang tidak lulus ujian resmi, itu adalah pengetahuan umum.



Aku melihat kebiasaan buruk demikian pertama kali di Yogyakarta. Ini karena di Lhokseumawe, daerah tempat tinggalku sebelumnya, tidak ada kereta api, ahihi. Tapi selalu, di berbagai palang pintu kereta api di provinsi itu, ada saja kendaraan yang mengantre di jalan sisi kiri. Meski tidak bisa disamaratakan.

Syukurlah, aku belum pernah dengar terjadi kecelakaan, kendaraan ditabrak kereta api karena kebiasaan buruk itu. Namun, aku lihat sedikit kepanikan (karena ada beberapa yang menjerit, bolehlah kusebut panik) di Lemahabang itu.



Tidak ada korban berarti. Hanya ada beberapa yang kepala, dan bagian kendaraan, yang tertimpa palang pintu kereta api itu. Syukurlah, palang itu tidak kaku. Bisa ditahan dengan tangan kosong.

You Might Also Like

2 comments

  1. Mengkhawatirkan mas kebiasaan ini :'(

    ReplyDelete
  2. Sedangkan presiden aja takut dengan kreta api, kok ya ini berani kali ya.

    ReplyDelete