Nyawang Wulan di Situs Cibalay, Bogor, 2013 |
Kudokumentasikan dengan segala keterbatasan peralatan yang ada. Oiya, backsound dari penampilan terpisah yah.
Semoga bisa dinikmati.
Gardu tempat ngariung tentang babi hutan yang sakti di paling kiri gambar |
Itu petikan dari obrolan di tengah malam yang dingin, di gardu depan penginapannya, hari Sabtu pertama di bulan Mei kemarin. Peserta lain acara "ngariung" kami adalah kawan sekamarku, dan seorang supir yang tengah membawa dua wisatawan asing ke kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut.
Entah darimana awal mulanya, aku tidak tahu kenapa kami bisa tiba di obrolan tentang kesaktian babi hutan itu. Aku yang terakhir bergabung. Ketika aku baru gabung, mereka sudah berada di cerita babi hutan yang sakti itu, dan sepertinya bersiap ganti tema. Cuma aku yang memancing agar tetap bertahan di cerita babi hutan. Menarik, karena aku baru pertama kali dengar.
Kenalanku di Perkebunan Teh Nirmala, Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, 2015 |
Dari sekian jenis pengalaman, bagian yang termasuk menyenangkan adalah dapat kenalan di jalan. Orang baik adalah sifat minimal yang jadi harapanku. Sifat dan latar belakang lainnya (seiman, sedaerah, pilihan politik yang sama, kaya, cerdas, punya keahlian tertentu, dan kesamaan-kesamaan lainnya dengan kita) hanyalah pelengkap saja. Betul?
Bagiku, semua manusia punya keunikan dan cerita yang menarik untuk disimak. Setiap manusia punya kisah yang bisa jadi pelajaran yang berharga buat orang lain.
Pos Keamanan di Perkebunan Teh Nirmala |
Itu sewaktu libur Mayday, alias Hari Buruh Sedunia, Jumat 1 Mei 2015. Aku berangkat dari rumah di Serpong masuk ke Kabupaten Bogor melalui Gunung Sindur yang masih saja jalannya remuk redam sepanjang lima kilometer. Muncul di Jampang, lalu mengarah ke Jasmin, Bubulak, Dramaga, Leuwiliang, terus ke pusat kecamatan Nanggung.
Tujuanku adalah kawasan Perkebunan Teh Nirmala. Kapok, jika akan ke sana lagi, lebih baik lewat rute dari Sukabumi saja. Sepanjang jalan pemandangannya juga tidak istimewa, tidak sebanding dengan penderitaan yang dirasakan oleh tangan dan bokong yang harus terus meredam getaran. Apalagi jalannya bolak balik naik turun, dan keluar masuk hutan rimbun. Sangat jarang berpapasan dengan pengendara lain.
Sabar menunggu satu arah dari puncak di Simpang Rawi Bogor |
Aku lebih suka menyebut pengalamanku dan sembilan kawan, dari komunitas jurnalis di Kalibata, Jakarta, yang terkena satu arah dari Puncak sebagai sebagai kesialan saja. Yeah, sebuah kesialan yang seharusnya dapat aku perkirakan.
Waktu itu, hari Selasa 29 Juli 2014 Masehi, alias 2 Syawal 1435 Hijriah, hari ke 2 Idul Fitri, kami tertahan selama empat jam di pertigaan Simpang Rawi, Ciawi, Bogor, di dalam sebuah mobil mikrolet colt kecil, karena terkena satu arah dari Puncak. Mobil mulai terparkir sekitar pukul 17.30 WIB, lalu baru bergerak menuju puncak pukul 22.20 WIB.
Aku meminta dengan sangat agar sepeda motor tetaplah di kiri saat menghadapi kemacetan. Perilaku pengendara sepeda motor yang makan jalan ke kanan, melewati marka tengah, yang merupakan hak kendaraan dari arah yang berlawanan hanya akan memperburuk kemacetan.
Sudah lama aku pernah melihat perilaku pengendara sepeda motor yang makan jalan ke kanan saat kondisi macet, dan masih sering berkali-kali kulihat. Namun, tak pernah sampai memicu aku membuat tulisan begini. Kejadiannya di Jalan Pasir Angin, Citeureup, Bogor, Minggu 30 Maret 2014.
Warga mengurai kemacetan di Jalan Pasir Angin, Citeureup, Bogor, Minggu 30 Maret 2014. Foto: Heru Lesmana Syafei |
Sudah lama aku pernah melihat perilaku pengendara sepeda motor yang makan jalan ke kanan saat kondisi macet, dan masih sering berkali-kali kulihat. Namun, tak pernah sampai memicu aku membuat tulisan begini. Kejadiannya di Jalan Pasir Angin, Citeureup, Bogor, Minggu 30 Maret 2014.
Aku ketik ini di perjalanan menuju Puncak, perkemahan Cisampay, Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Sabtu 22 Market 2014. Mau mengikuti rangkaian acara Peringatan Hari Air Dunia “Konservasi Hulu Cai” Sungai Ciliwung di sana.
Berikut ini adalah siaran pers yang diedarkan oleh Ciliwung Institut sebagai satu penyelenggara. Agar kalian mengerti.
Pembangunan Puncak Daerah Wisata Tidak Terarah Menjadi Kota Kumuh Tanpa Perencanaan Yang Jelas
Berikut ini adalah siaran pers yang diedarkan oleh Ciliwung Institut sebagai satu penyelenggara. Agar kalian mengerti.
Pembangunan Puncak Daerah Wisata Tidak Terarah Menjadi Kota Kumuh Tanpa Perencanaan Yang Jelas
Aku ingin turut menyebar siaran pers dari Komunitas Ciliwung. Mereka menyebarnya menjelang kegiatan silaturahmi para pihak untuk memperkuat upaya pelestarian dan pemulihan Sungai Ciliwung, bertajuk "Ngariung Ciliwung: Ngurus Ciliwung Mesti Bareng-Bareng".
Komunitas Ciliwung: Pemimpin Daerah Harus Punya Komitmen Bersama Memulihkan Ciliwung
Bogor, 27 Desember 2013 - Seperti biasa, menjelang akhir tahun warga Jakarta akan mulai dihantui banjir yang berasal dari luapan Sungai Ciliwung. Untuk mengantisipasi banjir yang melanda ibu kota negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggandeng banyak pihak melakukan upaya pemulihan Sungai Ciliwung di Jakarta. Upaya pengerukan, penguatan tebing sungai, tanggul, penyodetan Kali Ciliwung dan relokasi ribuan warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung terus dilakukan. Upaya tersebut merupakan bagian dari restorasi ekosistem Sungai Ciliwung yang mestinya dilakukan dari hulu sampai hilir.
Komunitas Ciliwung: Pemimpin Daerah Harus Punya Komitmen Bersama Memulihkan Ciliwung
Bogor, 27 Desember 2013 - Seperti biasa, menjelang akhir tahun warga Jakarta akan mulai dihantui banjir yang berasal dari luapan Sungai Ciliwung. Untuk mengantisipasi banjir yang melanda ibu kota negara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggandeng banyak pihak melakukan upaya pemulihan Sungai Ciliwung di Jakarta. Upaya pengerukan, penguatan tebing sungai, tanggul, penyodetan Kali Ciliwung dan relokasi ribuan warga yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung terus dilakukan. Upaya tersebut merupakan bagian dari restorasi ekosistem Sungai Ciliwung yang mestinya dilakukan dari hulu sampai hilir.